Penelitian situasi kebahasaan ini dilakukan di kabupaten Lumajang dengan mengambil daerah pengamatan sebanyak 7 daerah. Penentuan kabupaten Lumajang sebagai daerah penelitian didasarkan pada situasi kabupaten Lumajang yang sebagian besar penduduknya terdiri atas etnis Jawa dan Madura. Hal ini menimbulkan asumsi bagi penulis bahwa di kabupaten Lumajang terjadi keanekaragaman isolek yang disebabkan pemakaian bahasa yang berbeda yaitu bahasa Jawa, Madura, dan Jawa Madura. Selain itu, faktor geografis kabupaten Lumajang yang berupa daerah pegunungan serta pola tempat tinggal masyarakat yang cenderung berkelompok berdasarkan etnis menjadi faktor utama terjadinya situasi berbahasa yang berbeda pada masing-masing wilayah di kabupaten Lumajang. Untuk membuktikan asumsi tersebut, dilakukan penelitian dialektologi yang bertujuan untuk menghasilkan peta bahasa sehingga deskripsi situasi kebahasaan dan budaya di kabupaten Lumajang dapat diketahui. Oleh karena itu, judul yang diambil dalam penelitian ini adalah Variasi Leksikal pada Situasi Kebahasaan di Kabupaten Lumajang dalam Perspektif dialektologi. Dalam penelitian ini, dilakukan teknik pupuan lapangan, yaitu peneliti terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh data. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat mengamati secara langsung situasi bahasa, budaya, dan kondisi penduduk kabupaten Lumajang.
